JAKARTA- Komedian kawakan Harry De Fretes mengaku prihatin dengan hilangnya budaya Indonesia. Khususnya, budaya Betawi akibat masuknya budaya luar.Maka dari itu, untuk kedua kalinya Harry kembali menggelar acara perlombaan bernama Ekspresi Petasan (Ekspresi Pentas Anak Sekolahan) 2012 yang pesertanya pelajar se-Jabodetabek.
"Berawal dari sebuah keprihatinan, di mana para pelajar-pelajar punya bakat-bakat yang baik tapi tidak memiliki wadah. Selain itu banyaknya budaya yang masuk ke Indonesia yang begitu deras, sehingga melupakan budaya sendiri. Untuk itu, kegiatan ini diadakan bukan hanya untuk memeriahkan HUT Jakarta, tapi juga untuk melestarikan budaya kita, khususnya budaya Betawi," jelas Harry saat ditemui di Thamrin City, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (21/5/2012).
Lebih lanjut, pria yang dikenal dengan nama Boim itu menjelaskan, acara ini merupakan tempat menyalurkan ekspresi bernyanyi dan bermain lenong bagi remaja. Apalagi, saat ini kata Harry, lenong hampir bisa dikatakan sudah tidak ada. Untuk itu ajang tersebut sebagai bentuk perlawanan terhadap budaya luar.
"Untuk memberikan ruang bagi pelajar-pelajar di Jakarta untuk berekspresi lewat nyanyi dan lenong. Lenong kalah pamor, secara umum, dengan derasnya budaya dan artis luar yang lebih gebyar, mereka sudah dipackaging sedemikian rupa. Nah ini harus kita lakukan perlawanan, ya kita mulai dengan cara inilah," tegasnya.
Tak hanya itu, sebagai pencinta kesenian Betawi, Harry mengajak kepada semua seniman untuk terus melestarikan budaya Betawi, terutama lenong.
"Kita tidak bisa berpangku tangan saja, kita harus melakukan sesuatu. Makanya kita ajak seniman-seniman lain juga untuk menggairahkan kembali lenong," tandasnya.
Sumber : http://celebrity.okezone.com
0 komentar:
Post a Comment