Tangis Iringi Pemakaman Mertua Badai "Kerispatih"

Tangis Iringi Pemakaman Mertua Badai "Kerispatih"JAKARTA- Tangis kesedihan iringi kepergian mertua Badai "Kerispatih", Capt. Herman Suladji di pemakaman TPU Pondok Kelapa, Jakarta Timur. Almarhum merupakan salah satu korban kecelakaan pesawat Sukhoi, beberapa waktu lalu.

Badai dan sang istri menjemput jenazah ayahnya dari Halim Perdanakusuma untuk dibawa ke rumah duka. Suasana haru tampak menyelimuti tempat pemakaman.

Beberapa sahabat, dan kerabat almarhum menghadiri prosesi pemakaman. Bahkan, para personel Kerispatih ikut mengantarkan jenazah almarhum ke tempat peristirahatan terakhirnya.

"Puji Tuhan Papa sudah dimakamkan. Saya dan keluarga sudah ikhlas. Aku yakin Papa sudah mendapatkan tempat yang terbaik di surga. Terima kasih buat teman-teman media," kata istri Badai, Dewi Citra Asmarani saat ditemui di TPU Pondok Kelapa, Jakarta Timur, Rabu (23/5/2012).

Badai pun tak bisa melupakan sosok mertua yang dianggapnya sebagai guru terbaik. Apalagi, Badai kenal sebelum menjadi menantu almarhum.

"Papa bagi saya adalah guru yang tidak pernah pensiun bagi saya. Saya sudah kenal beliau sejak saya sebelum menikah dengan istri saya. Papa menjadi teman bicara saya," kata Badai.

Bahkan ada satu pesan yang selalu terngiang dalam ingatan keyboardist Kerispatih itu.

"Satu hal yang tidak bisa saya lupakan, ilmu hidup itu tidak pernah bisa dipelajari di manapun. Jadi kamu harus belajar dari hari ke hari. Kamu harus belajar diatur dan kamu harus belajar lagi," tandasnya.

Sumber : http://celebrity.okezone.com

0 komentar:

Post a Comment